SpasiNews.com TERNATE – “The geography is destinance,” kata mantan dokter Komando Pasukan Khusus (Kopassus) sekaligus mantan anggota DPRD Maluku Utara empat periode dari PDI Perjuangan, dr. Amin Drakel, ketika diwawancarai.
Amin saat ini turut mencalonkan diri pada pilkada Maluku Utara periode 2024-2029, ketika diwawancarai Awak media. Ucapan Pak Dok, demikian sapaan akrab untuk sang dokter politisi tersebut, sangat cocok jika disematkan pada keberadaan provinsi Maluku Utara, khususnya mengenai letak geografisnya yang sangat strategis.
“Karena pada batas wilayah paling ujung utara Maluku Utara terdapat kawasan geopolitik dan geostrategi nasional yakni kabupaten Pulau Morotai, (simpul NKRI) serta pada batas paling selatannya, terdapat gugus pulau Sanana, Taliabu dan Mangoli yang merupakan penghubung antara pulau Sulawesi dan pulau Halmahera,” ujar salah satu penasehat Barisan Adat Raja Sultan Nusantara di Maluku Utara tersebut.
Selain memilki letak yang strategis, sambungnya, Maluku Utara juga kaya akan sumber kekayaan alamnya, baik yang berada di darat berupa potensi sumber daya pertanian dan perkebunan, maupun sumber daya mineralnya. Begitu pula dengan kekayaan alam lepas pantai hingga potensi perikanan dan kelautannya.
“Dengan kondisi alam yang demikian, tentunya dalam memimpin Maluku Utara harus sedikit memahami dalam mengkoordinasikan urusan pertahanan keamanan (hankam) karena posisi gubernur selaku perpanjangan tangan pemerintah pusat di daerah sekurang-kurangnya harus memahami serta mampu mengelola dan mengkoordinasikan urusan tersebut,” ujarnya.
Selain itu, berkaitan dengan situasi kondisi Maluku Utara yang saat ini mengalami berbagai permasalahan yang berdampak pada berbagai aspek kehidupan masyarakat baik ekonomi, politik sosial budaya, ibarat orang sakit, Maluku Utara saat ini butuh dokter untuk penyembuhan.
“Jika Maluku Utara berada di tangan pemimpin yang tak memahami aspek epoleksosbudhankam, maka sudah tentu permasalahan hadir semakin bertambah. Ibarat wabah, sudah menyebar, maka harus diantipasi sebelum merembet ke permasalahan lainnya,” paparnya.
Apalagi dengan kondisi Maluku Utara yang multietnik religius, serta pernah dilanda konflik sosial, tentunya butuh pemimpin yang nasionalis dan negarawan.
“Saya pernah baca salah satu bukunya Immanuel Kant. Dalam catatan Immanuel Kant tersebut mengingatkan kita bahwa suatu ancaman bagi negara multietnik religius apabila dibarengi oleh kebijakan yang diskriminatif. Seorang gubernur adalah pengambil kebijakan tertinggi di tingkat provinsi maka sudah tentunya harus nasionalis dan negarawan,” tukas Pak Dok.
Sebagai politikus senior, Pak Dok adalah seorang putra Maluku Utara kelahiran Ternate yang menamatkan pendidikan SMA-nya di SMA Negeri 1 Ternate. Ia lalu melanjutkan pendidikan kedokterannya di Manado, setelah itu memilih berkarier di bidang militer. Dengan berlatar belakang pendidikan dan latihan yang pernah dimiliki selama di militer, tentunya sangat nemahami dan membina kebhinekaan di Maluku Utara.
Demikian halnya dengan latar belakang pendidikan sebagai dokter spesialis kandungan, tentunya dalam mengatasi permasalahan di bidang kesehatan tak perlu diragukan lagi. Di sela-sela mengobrol dengan awak media, Pak Dok mengutarakan jika terpilih menjadi gubernur, maka ia memiliki trik tersendiri mengenai membangun pola pertahanan dan antisipasi dalam menjaga dan melindungi serta meningkatkan kesehatan masyarakat, terutama kesehatan ibu dan anak. Sebab baginya, anak adalah pemilik hari esok.
“Merekalah masa depan Maluku Utara,” tuturnya. menjadi anggota DPRD di Maluku Utara saat itu.
Selain pengalaman di bidang kesehatan S2, Pak Dok adalah alumni program pascasarjana Magister Manajemen Universitas Airlangga. Dengan demikian pengalaman dan sepak terjangnya sebagai politikus di Maluku Utara tak diragukan lagi, terlebih dalam penyelesaian berbagai permasalahan selama menjadi anggota DPRD di Maluku Utara saat itu.
Selain itu, kepada awak media Pak Dok menyampaikan bahwa dalam pencalonannya sebagai gubernur Maluku Utara periode 2024-2029, ia memilih Prof. Dr. Rusman Soleman, SE.MSI.AK.CA sebagai calon wakil gubernur.
“Pak Prof ini seorang senior akademisi Maluku Utara, yang pernah juga menjabat Wakil Bupati Kabupaten Halmahera Utara. Saya yakin Pak Prof Ono di kalangan teman-teman akademisi maupun rakyat Maluku Utara tentunya memiliki segudang pengalaman baik tentang tata kelola birokrasi dan memiliki pengetahuan tentang pemberdayaan ekonomi, karena basic pengetahuan beliau adalah ekonomi. Dan juga saat ini beliau menjabat sebagai Wakil Rektor Universitas Khairun Ternate, serta guru besar pada Universitas Muhammadiyah. Saya yakin bersama Prof Ono tentunya kami akan memiliki basis akademisi yang akan membantu tugas-tugas kami jika terpilih nanti terutama dalam mengatasi permasalahan pemberdayaan ekonomi bagi masyarakat Maluku Utara dengan berbagai karakteristiknya,” terangnya.
Selain itu, ia menambahkan, Pak Dok adalah tokoh masyarakat adat Tobelo Galela (Togale), dan penasehat adat Sibualamo di Halmahera Utara yang sangat dihormati. Hal tersebut dibuktikan ketika menjabat sebagai Wakil Bupati Halmahera Utara, hingga akhir masa jabatannya diselesaikan dengan baik dan tetap dikenang masyarakatnya.
“Dengan kondisi Maluku Utara yang saat ini sedang sakit, Maluku Utara butuh figur pemimpin yang nasionalis, negarawan bervisi melindungi, mengalami, mengalami, memajukan, menyejahterakan dan mencerdaskan rakyat. Melalui pengelolaan sumberdaya alam serta sumber daya manusia penghuninya,” tandasnya.#tim/red