Intrusi Air Laut Ancam Masa Depan Halmahera Utara

Natalia : Sekarang intrusi air laut sudah terjadi di beberapa Tempat di Halut

Spasinews.com HALUT- Peneliti Lingkungan Universitas Halmahera (UNIERA), mengungkapkan eksploitasi air tanah secara berlebihan di Kabupaten Halmahera Utara akan menyebabkan turunnya permukaan tanah.

Hal itu disampaikan dalam fokus group Discussion (FGD) penyusunan dokumen rencana perlindungan dan pengelolaan lingkungan pada 13 Mei 2022.

Natalia menyampaikan saat ini intrusi air laut telah terjadi di beberapa tempat atau daerah akibat dari penyediaan airtanah yang dieksploitasi secara berlebihan oleh warga.

“Sekarang intrusi air laut sudah terjadi di beberapa daerah di Kabupaten Halmahera Utara, seperti pulau Meti, Tolonuo, Pesisir Tobelo, dan Pulau Kakara,” sebutnya.

Kerena itu, kata Natalia, intrusi air laut akan mengancam masa depan pembangunan di Kabupaten Halmahera Utara jika sudah kehilangan penyanggah tanah bagian bawah.

Bukan hanya itu, aktivitas manusia terhadap lahan maupun sumber daya air tanpa mempertimbangkan kelestarian alam juga tentunya dapat menimbulkan dampak lingkungan lainnya.

“Untuk Pulau Kakara intrusi air laut terjadi pada kedalaman 3-21 meter pada jarak kurang lebih 200-300 dari bibir pantai bagian Utara dan bagian barat pulau Kakara,” terangnya.

“Sementara Pulau Meti intrusi air laut terjadi pada salinitas 1,5-1,7. Kemudian Tolonuo intrusi laut pada kedalaman 4-20 meter pada jarak 100-200 meter,” tambahnya mengakhiri..*(jj)

banner 680x450

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You cannot copy content of this page