Spasinews.com TERNATE – Tingkah Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) Kota Ternate Rizal Marsaoly, diduga menggunggah ucapan selamat deklarasi kepada salah satu bakal calon presiden, Anis Baswedan melalui Story Instagram pribadinya beberapa waktu lalu, disorot Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR) Maluku Utara.
Ketua Bidang data dan Informasi Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR) Maluku Utara Yuhlif Assagaf, meminta kepada Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Ternate agar secepatnya mengambil langkah tegas. Sebab apa yang dilakukan Rizal nampaknya mengarah pada politik praktis menjelang Pemilu 2024.
“Bawaslu harus tegas, jangan membiarkan oknum-oknum tertentu menggunakan jabatannya untuk kepentingan partai politik tertentu”. katanya kepada Spasinews.com, Jumat (07/10/2022).
Mantan Ketua PKC PMII Malut ini mengungkapkan, peristiwa semacam ini sering terjadi di beberapa tahun belakangan saat momentum Pemilu. Untuk itu, dapat diharapkan kepada Bawaslu jangan membiarkan hal-hal seperti ini terjadi karena dapat mencederai nilai-nilai demokrasi.
“Kita semua menginginkan hal-hal semacam ini tidak terjadi, jika menginginkan Pemilu 2024 itu berkualitas, jujur dan adil. Akan tetapi kalau Bawaslu masuk angin dan terkesan membiarkan, maka JPPR sangat yakin hal semacam ini akan kembali terulang”ujarnya
Selai dari pada itu kata dia, berdasarkan pasal 2 huruf f Undang-undang nomor 5 tahun 2014 tentang ASN, bahwa setiap pegawai ASN tidak berpihak dari segala pengaruh manapun dan tidak memihak kepada kepentingan siapapun. Ditambah lagi PP 53 tahun 2010 tentang Disiplin PNS, PNS dilarang memberi dukungan atau melakukan kegiatan yang mengarah pada politik praktis pada kontestasi Pilkada/Pileg/Pilpres.
“Apabila kita bersandar dari regulasi, secara jelas, apa yang yang dilakukan Rizal, sangat melenceng jauh dari UU ASN.” pungkasnya..*tim
