Spasinews.com SULA(Malut)- Terkait Dugaan Penyalahgunaan Festival Tanjung Waka(FTW) Gabungan Organisasi dan masyarakat di Kabupaten Kepulauan Sula yang mengatasnamakan Front bersama Pembebasan Kolektif Kota Sanan dan Individu Pro Demokrasi menggelar aksi damai di depan Polres Kepsul, Selasa (26/7/2022).
Dalam aksi damai itu, massa meminta kepada pihak Polres Kepsul untuk segera lakukan pemeriksaan kepada kepala dinas pariwisata dan juga panitia Festival Tanjung Waka(FTW) terkait dugaan penyalahgunaan anggaran festival tersebut.
” Kami mendesak agar pihak Penegak hukum yakni Polres Kepsul segera melakukan pemanggilan kepada Kadis Pariwisata dan panitia Festival tanjung waka untuk di periksa terkait dugaan penyalahgunaan anggaran festival yang dilakukan beberapa waktu kemarin’ Ujar Ketua DPC GMNI Sula Rifki Leko saat menyampaikan orasinya.
Rifki juga mengatakan, dari hasil advokasi pihaknya yang dilakukan pada tanggal 23 Juli kemarin, menyimpulkan bahwa pekerjaan yang dilakukan itu sangat tidak sesuai dengan data yang pihaknya kantongi sehingga kami akan lakukan pengawalan terkait persoalan dana yang di taksir menelan anggaran kurang lebih 5 Miliar”tegasnya.
Hal senada disampaikan juga oleh sekretaris DPD GMNI Maluku Utara lrfandi Norau, Festival tanjung Waka yang dipaksakan jalan oleh pemerintah daerah kepulauan Sula (PEMDA KEPSUL) itu sampe sekarang tidak ada keuntungan apapun yang didapatkan oleh masyarakat kabupaten kepulauan Sula terhususnya masyarakat Sula timur, sebab Anggaran yang sebesar 5 milyar belum juga ada bantuan dari dinas pariwisata provinsi,dan organisasi pemerintah daerah (OPD) yang di bebankan anggaran 15,5 juta kemarin dikemanakan..? festival yang dipaksakan jalan sampe sekarang yang kita dapatkan adalah sampah di lokasi festival tanjung Waka.
” Untuk itu kami desak kepada pihak Kapolres kepulauan harus segera bergegas untuk panggil sekaligus periksa kadis pariwisata dan juga panitia festival tanjung Waka” tegasnya..#Jis/red