Kesal Tidak Berada Ditempat, Puluhan Massa Aksi Minta Inspektorat Segera Inventarisir Permasalahan Daerah

Spasinews.com SULA(Malut) – Puluhan massa yang tergabung dalam front bersama menyantroni kantor inspektorat kepulauan Sula, didesa waihama, Selasa(26/7/2022). Siang tadi.

Mereka yang merupakan perwakilan dari sejumlah organisasi yakni GMNI pembebasan, PMII dan individu pro demokrasi meminta agar pihak inspektorat segera audit dan menginventarisir permasalahan yang ada di daerah terkait dugaan Penyalagunaan anggaran yang melekat di beberapa OPD lingkup Pemkab Sula diantaranya, masalah jembatan kali baleha, jembatan Wai-U jembatan waigay Fuata dan anggaran festival tanjung Waka yang hari ini belum ada titik terang.

Orasi yang berlangsung selama beberapa jam tersebut nyatanya tidak mendapat respon dari pihak inspektorat hal ini disebabkan kepala inspektorat yang ingin ditemui massa aksi tidak berada di tempat dengan alasan lagi melakukan kunjungan di luar daerah bersama dengan bupati.

Massa aksi yang sudah kadung emosi sebab penyampaian aspirasi yang dilakukan masa aksi sudah yang kesekian kali namun selalu tidak ada hasilnya sebab kepala inspektorat selalu tidak dapat ditemui.

Saat dikonfirmasi media ini, Koordinator Lapangan Bustam Gay mengatakan bahwa pihaknya sangat kesal sebab seharusnya tugas yang di emban oleh inspektorat itu sangat berat daiantaranya sebagai perumusan kebijakan teknis bidang pengawasan dan fasilitasi pengawasan, pelaksanaan pengawasan internal terhadap kinerja dan keuangan melalui audit, reviu, evaluasi, pemantauan dan kegiatan pengawasan lainnya. Dan itu harus diseriusi”harapnya.

Hal senada juga dikatakan oleh salah satu massa aksi Rifki Leko bahwa selama ini pihaknya selalu mempertanyakan kinerja dari inspektorat itu sendiri sebab dalam kurung waktu 2 tahun berjalan, inspektorat belum menyampaikan hasil audit pada anggaran APBD padahal kita tau sendiri fungsi dari inspektorat adalah untuk penyusun laporan hasil pengawasan, pelaksanaan koordinasi pencegahan tindak pidana korupsi, pelaksanaan pengawasan program reformasi birokrasi, serta pelaksanaan pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan pemerintahan di kabupaten”jelasnya.

” Untuk itu kami mendesak agar inspektorat dapat mengambil langkah agar segera melakukan audit terhadap realisasi anggaran di tahun 2020 sampai 2022 termasuk pihak-pihak terkait dalam pengangaran sejumlah pekerjaan yang belum terselesaikan sampai sekarang ini termasuk penganggaran pada kegiatan Festival Tanjung Waka”tutupnya..#jis/red

banner 680x450

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *