Spasinews.com TERNATE- Sejumlah orang tua/wali murid SDN 55 Kota Ternate, Provinsi Maluku Utara, mendesak Pemerintah Kota (Pemkot) melalui Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Ternate untuk melakukan mencopotan jabatan Kepala SDN-55 Kota Ternate Ismiyati Abdullah.
Desakan ini lahir setelah menyusul kebijakan Pemerintah Kota (Pemkot) telah mengeluarkan Surat Keputusan (SK) Nomor 824/4671/2023 tanggal 30 Oktober, terkait mutasi guru wali kelas I SDN-55 Kota Ternate atas nama Gamar Subur yang dipindahkan ke SDN-56 Kota Ternate.
Penolakan orangtua murid ini sangat mendasar, sebab mereka menilai guru bersangkutan paling aktif dalam proses belajar mengajar, bahkan bersangkutan juga sangat baik dan banyak membantu siswa saat melaksanakan belajar mengajar di sekolah.
“Mereka menilai mutasi ini diduga sarat dengan kepentingan pribadi, karena pasca persoalan masalah pagar sekolah di SDN-55 Kota Ternate, yang sempat dipublikasi media masa berapa waktu lalu.
Hingga Kepsek memberi sinyal dan diduga mengancam kepada beberapa orang guru bahwa dalam waktu dekat mereka akan di pindahkan, karena dinilai tidak sejalan dengan dirinya.” Ungkap Syaiful salah satu orangtua murid kepada media, Jumat (3/11/2023).
Menurutnya, dalam waktu dekat pihaknya bersama rekan-rekan orangtua murid akan melakukan aksi pemboikotan di sekolah dan kantor Disdik Kota Ternate, bahkan tidak menutup kemungkinan mereka akan mendatangi kantor walikota Ternate.
“Kita akan desak Disdik dan Walikota M. Tauhid Soleman, untuk melakukan pencopotan terhadap Kepsek SDN-55 Kota Ternate Ismiyati Abdullah.” Tegas Saiful.
Saiful menilai, kebijakan yang dilakukan Disdik Ternate dinilai terkesan hanya sepihak, sebab di sekolah tersebut masih kekurangan tenaga guru. Namun guru bersangkutan dimutasi sehingga ini menjadi pertanyaan orangtua murid.
“Olehnya itu, kami meminta agar Pemkot melalui Disdik Kota Ternate kembali mempertimbangkan kebijakan tersebut, serta mengembalikan guru tersebut di sekolah asalnya, jika tidak maka kami memboikot sekolah.” Ancam Saiful.
Saiful mengaku, orangtua murid juga akan melarang anak-anak mereka bersekolah sehingga terjadi mogok aktivitas belajar. Bahkan orangtua murid berkeinginan besar agar Kepsek harus angkat kaki dari sekolah yang dipimpinya.
“Karena dimasa kepemimpinan dia banyak menimbulkan polemik di sekolah tersebut, bahkan guru-guru dan orang tua murid sudah tidak merasa nyaman dengan Kepsek lantaran sudah banyak masalah di sekolah.” Tutup Saiful. # FFC.